PROPOSAL
USAHA PEMBIBITAN KAKAO
”PT. MEKAR SARI TANI JAYA”
Penulis:
BAGAS CANDRA MAULANA
7851 / 4 ATP 5
A. JUDUL PROGRAM
Merintis Usaha Baru Inovatif Melalui Pembibitan Tanaman Kakao Dengan Berbasis Home Industri
B. LATAR BELAKANG
Bumi nusantara yang dikenal sebagai Negara agraris menyadarkan bahwa kebutuhan hidup penduduk dari hasil produksi dilapangan pertanian.
Garis-garis besar Negara mengamanatkan peran serta petani begitu luas dan menyentuh hamper kehidupan manusia Indonesia.
Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor non migas yang memiliki prospek yang cukup cerah sebab permintaan dalam negeri semakin kuat dengan berkembangnya sector agroindustri.
Pada masa yang akan datang, komoditi biji cokelat diharapkan menduduki tempat yang sejajar dengan sawit dan karet.
Tanaman kakao dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Namun secara umum, pembibitan kakao secara generatif lebih sering dilakukan para petani. Mungkin karena dirasa lebih praktis.
Perbanyakan generatif adalah teknik memperbanyak tanaman dengan menggunakan biji. Sedangkan perbanyakan vegetatif biasanya menggunakan setek, okulasi, cangkok atau kultur jaringan. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan perbanyakan generatif dibanding vegetatif.
Teknik generatif lebih praktis karena benih bisa disimpan dalam waktu lama, pengiriman benih lebih fleksibel dan tanaman berdiri kokoh karena memiliki akar tunjang. Hanya saja, dengan teknik ini sifat-sifat tanaman belum tentu seragam dan bisa saja berlainan dengan tanaman induknya.
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam pembibitan kakao menggunakan teknik perbanyakan generatif. Tahapan-tahapan tersebut antara lain penyiapan benih tanaman, penyiapan tempat pembibitan kakao, penyemaian, penyiapan media tanam, pemindahan kecambah dan pemeliharaan bibit.
C. TUJUAN PROGRAM
1. Melatih dan memupuk jiwa wirausaha pada diri mahasiswa dengan melakukan pembibitan kakao.
2. Dapat menunjukkan bahwa bisnis ini sangat efektif dalam penyerapan tenaga kerja skala home industri.
3. Menciptakan usaha yang menjanjikan dalam pemasaran.
4. Melatih dalam manajemen diri dan manajemen usaha yang
dilaksanakan pada pembibitan tanaman kakao.
dilaksanakan pada pembibitan tanaman kakao.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Terwujudnya ketermpilan berwirausaha bagi masyarakat.
2. Terciptanya sumber daya manusia.
3. Pemenuhan gizi dan kandungan lemak yang sehat dari hasil olahan kakao.
4. memperbaiki perekonomian masyarakat menjadi lebih baik.
E. VISI DAN MISI USAHA
1. Visi usaha adalah membangun usaha pembibitan untuk dapat mengembangkan perkebunan di indonesia, serta secara langsung mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan keluarga karyawan (masyarakat).
2. Misi :
- Membantu pengadaan dan pendistribusian bibitan tanaman.
- Menghasilkan bibitan tanaman kakao yang unggul dan berkualitas serta terjamin.
- Melksanakan usaha dengan prinsip menjaga keharmonisan dengan pelanggan maupun lingkungan masyarakat sekitar.
F. GAMBARAN UMUM USAHA
1. Nama Perusahaan
“Mekar Sari Tani Jaya”
2. Komoditas Utama
Komoditas utama usaha “Mekar Sari Tani Jaya” adalah Bibit tanaman kakao
G. PENANGANAN QUALITY CONTROL
Quality Control adalah suatu pengawasan dan pengendalian mutu yang selalu dilakukan pada setiap tahap / stasiun proses pembuatan mulai dari tahap penyediaan media tanam hingga tumbuh bibit siap tanam.
Mutu adalah gabungan dari sifat-sifat khas yang terdapat dalam bahan dan dapat membedakan setiap satuan bahan serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap bibit tersebut.
Sedangkan Pengawasan Mutu adalah suatu usaha pemeliharaan atau pencapaian hasil perkebunan tertentu dan berada dalam batas toleransi yang masih dapat diterima oleh konsumen dengan harga yang serendah mungkin.
H. PENANGANAN LIMBAH
Penanganan limbah padat : adanya limbah padat secara umum tidak ada hanya berupa sampah biasa seperti plastik dan botol pupuk yang telah disiapkan bak-bak penampung sampah.
I. SISTEM PEMASARAN
Benih yang telah menjadi bibit siap tanam tersebut dipasarkan di daerah sekitar pembibitan atau biasa disebut lokal. Pemasaran yang digunakan dengan cara pembeli atau langganan yang langsung datang ke tempat pembibitan.
CONTOH GAMBAR
CONTOH VIDEO
Rabu, 25 Februari 2015
Struktur Tanah dan Tekstur Tanah
Tanah terdiri dari butir-butir tanah dari berbagai ukuran. Bahan tanah yang berukuran lebih dari 2 m disebut bahan kasar yaitu kerikil sampai batu, sedangkan bahan-bahan tanah yang lebih halus dapat dibedakan menjadi: Pasir dengan ukuran 2mm - 50µ, debu dengan ukuran 50µ- 2µ dan lempung dengan ukuran kurang dari 2µ. Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan lempung.
Tekstur tanah berkaitan dengan kemampuan tanah untuk menahan air dan juga reaksi kimia tanah. Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit untuk menahan air maupun unsur hara. Tanah-tanah yang bertekstur lempung mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah yang bertekstur kasar. Tanah-tanah yang bertekstur halus mempunyai kemampun menyimpan air dan hara makanan bagi tanaman.
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan yang berbeda-beda. Tanah yang dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau yang saling melekat menjadi satu satuan yang padu (kompak) dan disebut massive atau pejal ( Hardjowigeno, 1987).
Selanjutnya menurut Hardjowigeno (1987), tanah yang berstruktur baik mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-pori tanah banyak terbentuk, di samping itu tanah tidak mudah rusak sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan.
TEKSTUR TANAH
Tekstur tanah merupakan satu sifat fisik tanah yang secara praktis dapat dipakai sebagai alat evaluasi atau jugging ( pertimbangan ) dalam suatu potensi penggunaan tanah. Tekstur tanah menunjukkan perbandingan relatif antara Pasir ( sand ) berukuran 2 mm – 50 mikron, debu ( silt ) berukuran 50 – 2 mikron dan liat ( clay ) berukuran < 2 mikron. Klasifikasi tekstur ini berdasarkan jumlah partikel yang berukuran < 2 mm. Jika dijumpai partikel yang > 2 mm dengan jumlah yang nyata, maka penambahan / penyisipan kata – kata berkerikil atau berbatu ditambahkan pada nama kelas tekstur tadi. Sebagai contoh lempung berbatu.
Untuk keperluan pemilihan ada 12 kelas tekstur tanah. Dan pembagian itu kemudian disederhanakan menjadi 7 kelas yang terdiri dari pasir, lempung kasar, lempung halus, debu kasar, debu halus, liat debu dan liat sangat halus. Tekstur merupakan sifat yang sangat penting karna berpengaruh pada sifat – sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Tanah secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 kelas yaitu tanah bertekstur kasar dan tanah bertekstur halus.
Tanah bertekstur halus ( dominant liat ) memiliki permukaan yang lebih halus dibanding dengan tanah bertekstur kasar ( dominan pasir ). Sehingga tanah – tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas adsorpsi unsur – unsur hara yang lebih besar. Dan umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karna banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air lebih besar dari pada tanah pasir karna memiliki permukaan yang lebih luas. Tanah – tanah berliat memiliki persentase porus yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air ( water retension ). Tanah – tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakan udara dan air.
Penetapan tekstur tanah secara garis besar dapat dibagi dua, yaitu :
1. Penetapan kasar yaitu menurut perasaan di lapang
2. Penetapan di laboratorium
Analisis Tekstur
Penetapan Tekstur Tanah Menurut Perasaan di Lapang. Penetapan tekstur tanah di lapang dapat dilakukan dengan cara merasakan atau meremas contoh tanah antara ibu jari dan telunjuk.
Adapun metodenya adalah sebagai berikut :
1. Ambil segumpal tanah kira-kira sebesar kelereng, basahi dengan air hingga dapat
ditekan
2. Pijit contoh tanah dengan ibu jari dan telunjuk, kemudian bentuk seperti benang sambil dirasakan. Langkah pertama yang perlu ditetapkan adalah apakah tanah tersebut bertekstur liat, lempung berliat, lempung atau pasir.
a. Jika bentukan benang tersebut terbentuk dengan mudah dan tetap, maka contoh tanah tersebut besar kemungkinan adalah liat.
b. Jika bentukan benang tersebut terbentuk tapi mudah patah, maka kemungkinan lempung berliat.
c. Jika tidak terbentuk benang, kemungkinan lempung berpasir.
d. Jika terasa lembut (halus dan licin) seperti tepung, maka debu yang dominan. Tetapi jika terasa berbentuk butir-butir, maka yang dominan adalah pasir.
3. Untuk menentukan kelas tekstur selanjutnya dapat digunakan pedoman penetapan tekstur di lapang seperti di bawah ini.
Pasir (s), Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola dan gulungan serta tidak melekat.
Pasir berlumpur (ls), Rasa kasar sangat jelas, membentuk bola yang mudah sekali hancur serta sedikit sekali melekat.
Lempung berpasir (sl,Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak keras, mudah hancur serta melekat.
Lempung berdebu (si.l,Rasa licin, membentuk bola teguh, membentuk pita, lekat.
Lempung (l),Rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta melekat.
Debu (si), Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta agak melekat.
Lempung berliat (ci.l), Rasa agak kasar, membentuk bola teguh (kering), membentuk gulungan jika dipijit, gulungan mudah hancur serta melekatnya sedang
Lempung liat berpasir(s.cl.l), rasa kasar agak jelas, membentuk bola teguh (kering), membentuk gulungan jika dipijit, gulungan mudah hancur serta melekat.
Lempung liat berdebu (si.cl.l),Rasa jelas licin, membentuk bola teguh, gulungan, gulungan mengkilat serta melekat.
Liat berpasir (si.cl),rasa licin agak kasar, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah di gulung serta melekat sekali.
Liat berdebu (si.cl),Rasa agak licin, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat.
Liat (cl), Rasa berat membentuk bola baik serta melekat sekali
Liat berat (K),Sama seperti rasa dan sifat tanah liat, tetapi rasa berat sekali.
Macam-Macam Tekstur Tanah
Ada 3 macam tekstur tanah yang utama, yaitu pasir (sand), lempung (loam), dan liat (clay). Tanah dikatakan pasir bila jandungan pasirnya lebih dari 70%. Sedangkan lait apabila kandungan litany lebih dari 35%. Jika suatu fraksi bukan fraksi liat ataupun pasir, maka itu adalah fraksi debu. Departemen Pertanian Amerika Serikat membagi tekstur tanah menjadi 12 kelas tekstur. Penetapan tekstur tanah ada 2, yaitu :
a. Penetapan di Laboratorium
b. Penetapan Tekstur di Lapang
3.3 Perbedaan Tekstur Utama dari Kemampuan Fisik, Kimia dan Biologi.
Tekstur merupakan sifat yang sangat penting karena berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Tanah secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu tanah bertekstur kasar dan halus. Dan tekstur kasar dan halus inipun bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian lagi sesuai dengan kandungan liat, pasir dan debu.
Tanah bertekstur halus ini didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan licin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas dalam proses penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar. Namun, pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan bahan organic yang dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara.
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih luas. Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang cepat dan lebih porus. Sehingga unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan didalam tanah semakin sedikit.
Faktor yang Mempengaruhi tekstur dan yang Dipengaruhi Tekstur.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
1.iklim
2. bahan induk
3. topografi
4. waktu
5. organisme
Faktor – faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :
1.kemampuan tanah memegang dan menyimpan air
2. aerasi, serta permeabilitas
3. kapasitas tukar kation
4. kesuburan tanah.
5 infiltrasi
6. aju pergerakan air (perkolasi)
Hubungan Tekstur Tanah dengan Sifat Fisik Tanah Lainnya.
Hubungan Tektstur tanah dengan kadar air dalam tanah.
Kadar dan ketersediaan air tanah sebenarnya pada setiap koefisien umum bervariasi terutama tergantung pada tekstur tanah.
Hubungan Tekstur Tanah dengan Struktur Tanah
Pada Dasarnya tekstur tanah itu adalah perbandingan antara partikel-partikel pasir, debu dan liat yang menyusun suatu tanah. Dari partikel tersebut beragresi (berkumpul) membentuk struktur tanah.
Hubungan Tekstur Tanah dengan Ruang Pori Total
Tanah dengan tekstur halus mempunyai kisaran ukuran dan bentuk partikelnya yang luas. Hal ini telah ditekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir mempunyai porositras kecil daripada tanah liat. Berarti bahwa tanah pasir mempunyai volume yang lebih sedikit ditempati oleh ruang pori. Ruang pori total pada tanah pasir mungkin rendah tetapi mempunyai proporsi yang besar yang disusun daripada komposisi pori-pori yang besar yang sangat efisien dalam pergerakan udara dan airnya. Persentase volume yang dapat terisi oleh pori-pori kecil pada tanah pasir rendah yang menyebabkan kapasitas menahan airnya rendah. Sebaliknya tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus memiliki ruang pori total lebih banyak dan proporsinya relatif besar yang disusun oleh pori kecil. Akibatnya adalah atanah mempunyai kapasitas menahan air yang tinggi.
Kajian Mengenai Pengaruh Tekstur Tanah dalam Usaha Pertanian
Dalam Usaha pertanian, kondisi tekstur tanah menjadi perhatian utama bagi petani. Karena dengan mengetahui tekstur tanah maka akan diketahui pula vegetasi apa yang cocok untuk dikembangbiakan, mengetahui cara pengolahannya seperti apa dan bagaimana. Karena tekstur tanah dapat mempangaruhi tanaman yang tumbuh di atas tanah. Pengaruhnya antara lain :
1. Resistensi, terhadap menembusnya akar-akar kedalam tanah.
Tanah dengan kandungan silt dan clay yang tinggi sangat sukar ditembus oleh akar-akar tanaman sehingga percabangan dan perkembangan akar terhambat. Hal ini akan berpengaruh pada daerah yang mempunyai iklim kering panjang. Terutama pada tanaman-tanaman yang masih berumur muda sangat peka terhadap tekstur tanah sehingga dapat menghasilkan tanaman dewasa yang berbeda.
2. Peresapan air
Pada tanah-tanah yang kasar, air hujan yang jatuh akan segera masuk kedalam tanah. Kalau kita mendapatkan tanah yang miring pada tanah yang kadar akan terjadi air aliran sedikit dan sebaliknya pada tanah bertekstur halus. Sehingga pada umumnya pada tanah-tanah yang lebih berat (tekstur halus) akan mudah terjadi erosi sehingga banyaknya air yang mengalir akan mempengaruhi erosifitas tanah terutama oleh air hujan.
3. Kecepatan gerakan air dalam tanah
Pada umumnya hal di atas sangat ditentukan oleh tekstur tanah, yaitu makin halus tekstur makin lambat gerakan air. Umumnya pada tanaman muda (annual crop) tidak menghendaki tanah yang bertekstur halus dan sebaliknya termasuk tanaman keras lebih resisten terhadap tanah bertekstur halus. Sehingga dengan demikian kebanyakan tanaman-tanaman muda mempunyai areal tanah pada daerah-daerah bertekstur kasar. Dengan sendirinya pada tanaman padi justru menghendaki sistem lempung ini karena tanaman padi termasuk tanaman yang memerlukan air berlebihan. Kedua macam tekstur ini mempunyai kebaikan dan kelemahan pada masing-masing tanaman. Kalau kita tinjau masalah ini pada tanah pasir maka air akan bergerak lebih cepat dibanding pada tanah-tanah bertekstur halus. Kecepatan gerakan air pada tanah pasir ini begitu cepat sehingga sampai keluar dari daerah perakaran, dan tidak berguna. Ini ada hubungannya dengan mengapa tanaman muda menghendaki tanah pasir karena sistem perakarannya lebih dangkal daripada sistem perakaran tanaman keras sehingga dengan demikian walaupun air bergerak cepat tetapi kedalaman tertentu masih mempunyai kelembaban tertentu sehingga daerah ini masih mengandung air yang cukup untuk mensuplai air. Bila musim kemarau datang dan tanaman sangat tergantung pada air kapiler dari bagian tanah kecepatan naiknya kembali air tanah akan lebih cepat pada tanah-tanah bertekstur kasar.
Dengan mengetahui tektur tanah maka akan mengetahui pula bagaimana cara pengolahannya dan hasil panen yang didapat akan memungkinkan mencapai hasil maksimal.
Tekstur tanah berkaitan dengan kemampuan tanah untuk menahan air dan juga reaksi kimia tanah. Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit untuk menahan air maupun unsur hara. Tanah-tanah yang bertekstur lempung mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah yang bertekstur kasar. Tanah-tanah yang bertekstur halus mempunyai kemampun menyimpan air dan hara makanan bagi tanaman.
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan yang berbeda-beda. Tanah yang dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau yang saling melekat menjadi satu satuan yang padu (kompak) dan disebut massive atau pejal ( Hardjowigeno, 1987).
Selanjutnya menurut Hardjowigeno (1987), tanah yang berstruktur baik mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-pori tanah banyak terbentuk, di samping itu tanah tidak mudah rusak sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan.
TEKSTUR TANAH
Tekstur tanah merupakan satu sifat fisik tanah yang secara praktis dapat dipakai sebagai alat evaluasi atau jugging ( pertimbangan ) dalam suatu potensi penggunaan tanah. Tekstur tanah menunjukkan perbandingan relatif antara Pasir ( sand ) berukuran 2 mm – 50 mikron, debu ( silt ) berukuran 50 – 2 mikron dan liat ( clay ) berukuran < 2 mikron. Klasifikasi tekstur ini berdasarkan jumlah partikel yang berukuran < 2 mm. Jika dijumpai partikel yang > 2 mm dengan jumlah yang nyata, maka penambahan / penyisipan kata – kata berkerikil atau berbatu ditambahkan pada nama kelas tekstur tadi. Sebagai contoh lempung berbatu.
Untuk keperluan pemilihan ada 12 kelas tekstur tanah. Dan pembagian itu kemudian disederhanakan menjadi 7 kelas yang terdiri dari pasir, lempung kasar, lempung halus, debu kasar, debu halus, liat debu dan liat sangat halus. Tekstur merupakan sifat yang sangat penting karna berpengaruh pada sifat – sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Tanah secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 kelas yaitu tanah bertekstur kasar dan tanah bertekstur halus.
Tanah bertekstur halus ( dominant liat ) memiliki permukaan yang lebih halus dibanding dengan tanah bertekstur kasar ( dominan pasir ). Sehingga tanah – tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas adsorpsi unsur – unsur hara yang lebih besar. Dan umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karna banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air lebih besar dari pada tanah pasir karna memiliki permukaan yang lebih luas. Tanah – tanah berliat memiliki persentase porus yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air ( water retension ). Tanah – tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakan udara dan air.
Penetapan tekstur tanah secara garis besar dapat dibagi dua, yaitu :
1. Penetapan kasar yaitu menurut perasaan di lapang
2. Penetapan di laboratorium
Analisis Tekstur
Penetapan Tekstur Tanah Menurut Perasaan di Lapang. Penetapan tekstur tanah di lapang dapat dilakukan dengan cara merasakan atau meremas contoh tanah antara ibu jari dan telunjuk.
Adapun metodenya adalah sebagai berikut :
1. Ambil segumpal tanah kira-kira sebesar kelereng, basahi dengan air hingga dapat
ditekan
2. Pijit contoh tanah dengan ibu jari dan telunjuk, kemudian bentuk seperti benang sambil dirasakan. Langkah pertama yang perlu ditetapkan adalah apakah tanah tersebut bertekstur liat, lempung berliat, lempung atau pasir.
a. Jika bentukan benang tersebut terbentuk dengan mudah dan tetap, maka contoh tanah tersebut besar kemungkinan adalah liat.
b. Jika bentukan benang tersebut terbentuk tapi mudah patah, maka kemungkinan lempung berliat.
c. Jika tidak terbentuk benang, kemungkinan lempung berpasir.
d. Jika terasa lembut (halus dan licin) seperti tepung, maka debu yang dominan. Tetapi jika terasa berbentuk butir-butir, maka yang dominan adalah pasir.
3. Untuk menentukan kelas tekstur selanjutnya dapat digunakan pedoman penetapan tekstur di lapang seperti di bawah ini.
Pasir (s), Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola dan gulungan serta tidak melekat.
Pasir berlumpur (ls), Rasa kasar sangat jelas, membentuk bola yang mudah sekali hancur serta sedikit sekali melekat.
Lempung berpasir (sl,Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak keras, mudah hancur serta melekat.
Lempung berdebu (si.l,Rasa licin, membentuk bola teguh, membentuk pita, lekat.
Lempung (l),Rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta melekat.
Debu (si), Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta agak melekat.
Lempung berliat (ci.l), Rasa agak kasar, membentuk bola teguh (kering), membentuk gulungan jika dipijit, gulungan mudah hancur serta melekatnya sedang
Lempung liat berpasir(s.cl.l), rasa kasar agak jelas, membentuk bola teguh (kering), membentuk gulungan jika dipijit, gulungan mudah hancur serta melekat.
Lempung liat berdebu (si.cl.l),Rasa jelas licin, membentuk bola teguh, gulungan, gulungan mengkilat serta melekat.
Liat berpasir (si.cl),rasa licin agak kasar, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah di gulung serta melekat sekali.
Liat berdebu (si.cl),Rasa agak licin, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat.
Liat (cl), Rasa berat membentuk bola baik serta melekat sekali
Liat berat (K),Sama seperti rasa dan sifat tanah liat, tetapi rasa berat sekali.
Macam-Macam Tekstur Tanah
Ada 3 macam tekstur tanah yang utama, yaitu pasir (sand), lempung (loam), dan liat (clay). Tanah dikatakan pasir bila jandungan pasirnya lebih dari 70%. Sedangkan lait apabila kandungan litany lebih dari 35%. Jika suatu fraksi bukan fraksi liat ataupun pasir, maka itu adalah fraksi debu. Departemen Pertanian Amerika Serikat membagi tekstur tanah menjadi 12 kelas tekstur. Penetapan tekstur tanah ada 2, yaitu :
a. Penetapan di Laboratorium
b. Penetapan Tekstur di Lapang
3.3 Perbedaan Tekstur Utama dari Kemampuan Fisik, Kimia dan Biologi.
Tekstur merupakan sifat yang sangat penting karena berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Tanah secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu tanah bertekstur kasar dan halus. Dan tekstur kasar dan halus inipun bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian lagi sesuai dengan kandungan liat, pasir dan debu.
Tanah bertekstur halus ini didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan licin yang memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas dalam proses penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar. Namun, pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan bahan organic yang dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara.
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih luas. Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang cepat dan lebih porus. Sehingga unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan didalam tanah semakin sedikit.
Faktor yang Mempengaruhi tekstur dan yang Dipengaruhi Tekstur.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
1.iklim
2. bahan induk
3. topografi
4. waktu
5. organisme
Faktor – faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :
1.kemampuan tanah memegang dan menyimpan air
2. aerasi, serta permeabilitas
3. kapasitas tukar kation
4. kesuburan tanah.
5 infiltrasi
6. aju pergerakan air (perkolasi)
Hubungan Tekstur Tanah dengan Sifat Fisik Tanah Lainnya.
Hubungan Tektstur tanah dengan kadar air dalam tanah.
Kadar dan ketersediaan air tanah sebenarnya pada setiap koefisien umum bervariasi terutama tergantung pada tekstur tanah.
Hubungan Tekstur Tanah dengan Struktur Tanah
Pada Dasarnya tekstur tanah itu adalah perbandingan antara partikel-partikel pasir, debu dan liat yang menyusun suatu tanah. Dari partikel tersebut beragresi (berkumpul) membentuk struktur tanah.
Hubungan Tekstur Tanah dengan Ruang Pori Total
Tanah dengan tekstur halus mempunyai kisaran ukuran dan bentuk partikelnya yang luas. Hal ini telah ditekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir mempunyai porositras kecil daripada tanah liat. Berarti bahwa tanah pasir mempunyai volume yang lebih sedikit ditempati oleh ruang pori. Ruang pori total pada tanah pasir mungkin rendah tetapi mempunyai proporsi yang besar yang disusun daripada komposisi pori-pori yang besar yang sangat efisien dalam pergerakan udara dan airnya. Persentase volume yang dapat terisi oleh pori-pori kecil pada tanah pasir rendah yang menyebabkan kapasitas menahan airnya rendah. Sebaliknya tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus memiliki ruang pori total lebih banyak dan proporsinya relatif besar yang disusun oleh pori kecil. Akibatnya adalah atanah mempunyai kapasitas menahan air yang tinggi.
Kajian Mengenai Pengaruh Tekstur Tanah dalam Usaha Pertanian
Dalam Usaha pertanian, kondisi tekstur tanah menjadi perhatian utama bagi petani. Karena dengan mengetahui tekstur tanah maka akan diketahui pula vegetasi apa yang cocok untuk dikembangbiakan, mengetahui cara pengolahannya seperti apa dan bagaimana. Karena tekstur tanah dapat mempangaruhi tanaman yang tumbuh di atas tanah. Pengaruhnya antara lain :
1. Resistensi, terhadap menembusnya akar-akar kedalam tanah.
Tanah dengan kandungan silt dan clay yang tinggi sangat sukar ditembus oleh akar-akar tanaman sehingga percabangan dan perkembangan akar terhambat. Hal ini akan berpengaruh pada daerah yang mempunyai iklim kering panjang. Terutama pada tanaman-tanaman yang masih berumur muda sangat peka terhadap tekstur tanah sehingga dapat menghasilkan tanaman dewasa yang berbeda.
2. Peresapan air
Pada tanah-tanah yang kasar, air hujan yang jatuh akan segera masuk kedalam tanah. Kalau kita mendapatkan tanah yang miring pada tanah yang kadar akan terjadi air aliran sedikit dan sebaliknya pada tanah bertekstur halus. Sehingga pada umumnya pada tanah-tanah yang lebih berat (tekstur halus) akan mudah terjadi erosi sehingga banyaknya air yang mengalir akan mempengaruhi erosifitas tanah terutama oleh air hujan.
3. Kecepatan gerakan air dalam tanah
Pada umumnya hal di atas sangat ditentukan oleh tekstur tanah, yaitu makin halus tekstur makin lambat gerakan air. Umumnya pada tanaman muda (annual crop) tidak menghendaki tanah yang bertekstur halus dan sebaliknya termasuk tanaman keras lebih resisten terhadap tanah bertekstur halus. Sehingga dengan demikian kebanyakan tanaman-tanaman muda mempunyai areal tanah pada daerah-daerah bertekstur kasar. Dengan sendirinya pada tanaman padi justru menghendaki sistem lempung ini karena tanaman padi termasuk tanaman yang memerlukan air berlebihan. Kedua macam tekstur ini mempunyai kebaikan dan kelemahan pada masing-masing tanaman. Kalau kita tinjau masalah ini pada tanah pasir maka air akan bergerak lebih cepat dibanding pada tanah-tanah bertekstur halus. Kecepatan gerakan air pada tanah pasir ini begitu cepat sehingga sampai keluar dari daerah perakaran, dan tidak berguna. Ini ada hubungannya dengan mengapa tanaman muda menghendaki tanah pasir karena sistem perakarannya lebih dangkal daripada sistem perakaran tanaman keras sehingga dengan demikian walaupun air bergerak cepat tetapi kedalaman tertentu masih mempunyai kelembaban tertentu sehingga daerah ini masih mengandung air yang cukup untuk mensuplai air. Bila musim kemarau datang dan tanaman sangat tergantung pada air kapiler dari bagian tanah kecepatan naiknya kembali air tanah akan lebih cepat pada tanah-tanah bertekstur kasar.
Dengan mengetahui tektur tanah maka akan mengetahui pula bagaimana cara pengolahannya dan hasil panen yang didapat akan memungkinkan mencapai hasil maksimal.